Kalau kamu pernah melihat foto-foto India yang dipenuhi lampu, lilin, dan kembang api di malam hari, kemungkinan besar itu sedang merayakan Diwali. Festival ini dikenal juga sebagai Deepavali, yang berarti “deretan lampu” dalam bahasa Sansekerta. Diwali adalah salah satu perayaan terbesar di India dan juga dirayakan oleh komunitas Hindu, Jain, Sikh, serta sebagian umat Buddha di berbagai belahan dunia. Suasananya meriah, penuh warna, dan sarat makna spiritual tentang kemenangan kebaikan atas kejahatan serta cahaya atas kegelapan.
Sejarah dan Makna Diwali
Setiap perayaan Diwali punya makna yang sedikit berbeda tergantung pada daerah dan kepercayaan masyarakatnya. Namun secara umum, festival ini merayakan kemenangan kebaikan atas kejahatan dan cahaya atas kegelapan. Dalam tradisi Hindu, Diwali menandai kembalinya Rama bersama istrinya Sita dan saudaranya Lakshmana ke kerajaan Ayodhya setelah mengalahkan Rahwana seperti yang diceritakan dalam epos Ramayana. Di sisi lain, umat Jain memperingati Diwali sebagai hari ketika Mahavira mencapai moksha atau kebebasan spiritual, sementara umat Sikh mengenangnya sebagai hari pembebasan Guru Hargobind Ji dari penjara.
Baca Juga: Tinggi & Usia Jennifer Coppen Sekarang
Waktu dan Lama Perayaan Diwali
Biasanya, Diwali dirayakan antara bulan Oktober dan November, tergantung pada kalender lunar Hindu. Festival ini berlangsung selama lima hari dan setiap harinya memiliki makna sendiri. Hari pertama disebut Dhanteras, yang identik dengan berbelanja barang-barang baru dan simbol keberuntungan. Hari kedua adalah Naraka Chaturdashi, yang melambangkan kemenangan dewa Krishna atas iblis Narakasura. Hari ketiga menjadi puncak Diwali, di mana keluarga berkumpul, menyalakan lampu minyak atau diyas, dan berdoa kepada Dewi Lakshmi untuk kesejahteraan. Dua hari terakhir, Govardhan Puja dan Bhai Dooj, dirayakan dengan tradisi unik yang mempererat hubungan antaranggota keluarga.
Baca Juga: Kontroversi Terbaru Ria Ricis
Tradisi Menyalakan Lampu dan Lilin
Salah satu hal paling ikonik dari Diwali adalah pemandangan ribuan lampu minyak kecil yang menyala di setiap rumah, jalan, dan kuil. Lampu-lampu ini disebut diyas dan biasanya terbuat dari tanah liat berisi minyak serta sumbu kecil. Tradisi ini melambangkan kemenangan cahaya atas kegelapan, serta harapan agar kehidupan selalu diterangi kebahagiaan. Selain diyas, orang-orang juga menghiasi rumah mereka dengan lampu hias warna-warni dan lilin. Di malam hari, seluruh kota tampak berkilau seperti lautan cahaya yang menakjubkan.
Baca Juga: Kimberly Ryder, Aktris yang Kini Fokus Keluarga
Perayaan yang Penuh Warna
Selain lampu, Diwali juga identik dengan warna. Banyak rumah dihiasi dengan rangoli, yaitu pola seni tradisional yang dibuat di lantai menggunakan bubuk berwarna, bunga, atau pasir. Pola ini biasanya berbentuk simbol keberuntungan dan keindahan, seperti bunga teratai atau motif geometris. Pakaian tradisional India juga menambah semarak suasana. Wanita mengenakan sari berwarna cerah dengan perhiasan emas, sedangkan pria memakai kurta atau sherwani. Semua orang terlihat gembira, saling tersenyum, dan berbagi kebahagiaan.
Baca Juga: Siapa Sebenarnya Bulan Sutena? Ini Biodata Lengkapnya
Makanan dan Manisan Khas Diwali
Tidak lengkap rasanya merayakan Diwali tanpa makanan lezat. Di seluruh India, berbagai hidangan khas disajikan selama festival ini. Salah satu yang paling populer adalah manisan seperti ladoo, barfi, jalebi, dan gulab jamun. Setiap keluarga biasanya membuat atau membagikan manisan kepada tetangga dan kerabat sebagai bentuk kasih sayang. Selain itu, ada juga makanan gurih seperti samosa dan pakora yang jadi camilan favorit saat berkumpul. Makanan dalam perayaan Diwali bukan hanya soal rasa, tapi juga simbol kebersamaan dan berbagi rezeki.
Suasana Malam Penuh Kembang Api
Kalau kamu berada di India saat Diwali, jangan heran kalau malamnya sangat ramai dan terang benderang karena kembang api. Anak-anak hingga orang dewasa menyalakan petasan dan kembang api untuk memeriahkan malam. Suara ledakan dan cahaya warna-warni di langit jadi simbol kebahagiaan dan pengusiran roh jahat. Namun, belakangan ini banyak orang mulai merayakan Diwali dengan cara yang lebih ramah lingkungan, mengurangi penggunaan petasan untuk menjaga udara tetap bersih dan sehat.
Ritual Keagamaan dan Doa
Selain pesta dan perayaan, Diwali juga punya makna spiritual yang mendalam. Umat Hindu biasanya melakukan Lakshmi Puja pada malam puncak festival. Mereka berdoa kepada Dewi Lakshmi, dewi kekayaan dan kemakmuran, agar membawa keberuntungan bagi keluarga. Rumah dibersihkan, dihias, dan pintunya dibiarkan terbuka sebagai simbol menyambut Dewi Lakshmi masuk. Lilin dan dupa dinyalakan, sementara doa dibacakan dengan penuh ketulusan. Ritual ini menjadi momen refleksi diri untuk bersyukur dan berharap kehidupan yang lebih baik.
Makna Sosial dan Kebersamaan
Lebih dari sekadar perayaan keagamaan, Diwali juga punya makna sosial yang sangat kuat. Saat festival berlangsung, semua orang saling mengunjungi, memberi hadiah, dan mengucapkan “Happy Diwali” satu sama lain. Banyak perusahaan memberi libur khusus agar karyawan bisa berkumpul dengan keluarga. Hubungan sosial terasa semakin hangat karena semangat berbagi dan kebahagiaan merata di mana-mana. Tidak peduli latar belakang atau agama, semua orang bisa ikut merasakan suasana bahagia yang menyelimuti perayaan Diwali.
Diwali di Berbagai Negara
Menariknya, Diwali tidak hanya dirayakan di India. Banyak negara lain yang juga merayakannya karena memiliki komunitas India yang besar. Di Nepal, Diwali dikenal dengan nama Tihar dan dirayakan dengan cara memuja hewan seperti anjing dan sapi sebagai simbol kesetiaan dan kesucian. Di Singapura dan Malaysia, perayaan ini disebut Deepavali dan menjadi hari libur nasional. Bahkan di negara-negara Barat seperti Inggris, Amerika, dan Kanada, festival cahaya ini dirayakan dengan penuh semangat oleh diaspora India yang membawa tradisi mereka ke luar negeri.
Pesan Spiritual di Balik Cahaya Diwali
Lebih dari sekadar pesta dan kemeriahan, Diwali mengajarkan pesan yang dalam. Cahaya dari setiap diya melambangkan harapan dan optimisme, sementara pembersihan rumah dan diri sendiri mencerminkan upaya mengusir energi negatif dari kehidupan. Diwali juga menjadi momen untuk memaafkan, memperbaiki hubungan, dan memulai babak baru dengan hati yang lebih bersih. Dalam kehidupan modern yang serba cepat, festival ini mengingatkan kita untuk berhenti sejenak dan merayakan hal-hal sederhana: keluarga, cinta, dan cahaya dalam diri sendiri